Pacitan sering disebut dengan julukan Kota 1001 gua. Julukan
ini tidaklah berlebihan, karena memang terdapat ribuan gua yang tersebar
hampir di seluruh wilayah Pacitan. Dan diantara ribuan gua tersebut yang paling
terkenal tentunya Gua Gong, gua yang disebut-sebut terindah se-Asia Tenggara.
|
Gua Gong, terindah se-Asia Tenggara |
Gua Gong memang sudah semakin terkenal, baik oleh wisatawan
lokal, nasional bahkan mancanegara. Tanya saja sama mbah google, sudah
banyak situs web berbahasa asing yang mengulasnya, seperti tourism-spot tripadvisor, travel-asiaone,
dan
tentunya salah satu sponsor lighting Gua Gong yaitu Philips. Tidak mengherankan jika setiap hari libur kawasan wisata Gua Gong
selalu ramai dipadati wisatawan. Bahkan saking banyaknya pengunjung, sering
terjadi kemacetan di jalur masuk kawasan wisata andalan Pacitan ini.
|
Lighting Gua Gong sudah menggunakan lampu LED |
Keindahan Gua Gong terletak pada ornamen guanya baik
stalagtit, stalagmit maupun ornamen gua lainnya. Ornamen Gua Gong bagaikan
ukiran-ukiran dengan berbagai bentuk yang indah. Beberapa ornamen bahkan diberi
nama sesuai bentuknya diantaranya adalah Sela Giri, Sela Citra Cipta Agung,
Sela Pakuan Bomo, Sela Adi Citra Buwana, Sela Bantaran Angin dan Sela Susuh
Angin.
|
Salah satu ornamen Gua Gong dengan beragam bentuk yang indah |
Tetes-tetes air yang menetes dari ornamen-ornamen Gua Gong menandakan
bahwa ornamen ini “hidup” dan terus tumbuh. Tetesan air yang membasahi ornamen
juga menimbulkan efek berkemilau pada ornamen jika tersorot cahaya. Kilauan
yang mirip kilau permata dari ornamen yang indah inilah yang membuat Gua Gong
bagaikan sebuah istana yang tersembunyi di bawah perut bumi.
|
Keindahan Gua Gong bagaikan istana di dalam perut bumi |
Tetesan air juga
akhirnya mengumpul membentuk danau-danau kecil yang biasa disebut sendang. Ada
5 sendang yang terkenal yaitu Sendang
Jampi Raga, Sendang Panguripan, Sendang Relung Jiwa, Sendang Kamulyan, dan
Sendang Relung Nista yang dipercaya memiliki nilai magis untuk menyembuhkan
penyakit maupun membuat awet muda.
|
Salah satu sendang di dalam gua gong, ada yang mempercayainya bisa membuat awet muda |
Gua Gong diketemukan pada tahun 1995, tetapi ternyata jauh
sebelumnya juga pernah dimasuki oleh orang. Menurut seorang warga setempat,
penemuan Gua Gong di tahun 1995 pun berdasarkan kisah dari salah satu kakek
warga yang dulunya pernah masuk ke dalam gua. Dari cerita kakek mereka itulah,
beberapa warga Dusun Pule Desa Bomo mencari kembali lokasi mulut gua dan
akhirnya berhasil menemukannya.
Penamaan Gua Gong itu sendiri bermula dari seringnya
terdengar bunyi-bunyian gamelan Jawa juga terkadang musik pengiring reog yang
dominan suara gongnya. Bunyi-bunyian itu berasal dari bukit dimana Gua Gong
berada. Sedangkan bukit dimana Gua Gong berada biasa disebut Gunung Gong-Gongan
sehingga akhirnya disepakati nama gua adalah Gua Gong.
|
Stalagtit dan stalagmit yang sudah bertemu membentuk pilar-pilar yang indah |
Awal ditemukan, pengunjung jika mau masuk Gua Gong harus
membawa senter ataupun lampu petromaks. Biar tidak tersesat dipasang tali
sebagai pemandu jalur. Keindahan Gua Gong setelah diketemukan menyebar begitu
cepat. Antusias pengunjung begitu tinggi, akhirnya Pemkab Pacitan pun bergerak
untuk membangunnya menjadi obyek wisata. Tahun 1996 dibangun fasilitas gua berupa
jalan undak-undakan dan aliran listrik untuk penerangan. Secara bertahap
fasilitas Gua Gong semakin dilengkapi, area parkir, area pedagang, toilet, penggantian
lampu penerangan dengan lampu LED yang lebih ramah lingkungan, dan yang utama
perbaikan dan pelebaran jalan dari jalur
utama Pacitan-Solo sampai kawasan wisata Gua Gong.
|
Pintu masuk Gua Gong di buat dengan desain ornamen gua |
Gua Gong juga termasuk salah satu diantara 13 geosite dari
Geopark Gunung Sewu untuk geoarea Pacitan. Sebagai salah satu situs geopark,
tentunya menambah nilai dari Gua Gong sendiri, karena selain keindahannya, juga
ada sisi keilmuannya terutama geologi.
Sebagai gua dengan keindahan berkelas dunia, tarif masuk Gua
Gong terhitung sangat murah, hanya 5 ribuan rupiah. Info tarif selengkapnya
bisa dibaca tarif retribusi masuk tempat wisata di Pacitan
|
Pengunjung berpose berlatar ornamen Gua Gong |
Untuk menuju Gua Gong bisa diakses dari jalan utama
Pacitan-Solo. Sampai di pertigaan barat masjid besar Punung sudah ada papan
penunjuk arah menuju Gua Gong, ikuti saja jalan utama dan sekitar 8 Km akan
sampai kawasan wisata Gua Gong.
Nah, anda
dianggap belum pernah ke Pacitan jika belum berkunjung ke Gua Gong, Gua
terindah se-Asia Tenggara. (@rif)
No comments:
Post a Comment