Ujian nasional (unas) tingkat SLTA dan sederajat juga diikuti oleh peserta dari jalur non formal. Sama halnya dengan sekolah formal, peserta jalur non formal di Pacitan pun serius mengikuti unas. Sampai hari kedua
pelaksanaan unas, tingkat kehadiran peserta jalur non formal mencapai 82
persen.
Peserta unas dari jalur non formal sedang serius mengikuti ujian (foto: humas Pemkab Pacitan) |
Menurut Kepala Bidang Pendidikan Luar
Sekolah (PLS) Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, Sriati Wulan Sih,
dari 881 peserta ujian yang sudah resmi terdaftar, 157 diantaranya
terpaksa tidak ikut ujian. Sedangkan alasan yang disampaikan cukup beragam. Mulai
dari alasan keluarga, lingkungan hingga yang bersangkutan terlanjur
mendapatkan pekerjaan di luar daerah.
Walau sangat disayangkan, namun Sriati Wulan Sih memaklumi kondisi yang dialami oleh peserta yang tidak bisa mengikuti ujian. Lebih lanjut, Sriati Wulan Sih menjelaskan jika jalur non formal
seperti ini kebanyakan warga belajar berstatus menikah dan berkeluarga.
Untuk itu, pihaknya bersama penyelenggara pendidikan selalu memotifasi
warga belajar agar menuntaskan pendidikan hingga mendapatkan ijazah.
" Meskipun kejar Paket C, namun ijazahnya setara dengan ijazah sekolah formal " jelas Sriati Wulan Sih.
Seperti halnya dengan sekolah formal, unas bagi sekolah non formal juga
memiliki bobot dan aturan yang sama. Siswa yang tidak ikut ujian maka
tidak ada lagi ujian ulang. Sehingga sangat disayangkan jika harus
mengulang tahun berikutnya.
Dari 881 peserta ujian
nasional jalur non formal yang sudah terdaftar, terbagi dalam 17 lembaga penyelenggara. Yaitu,
14 peserta dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), 1 peserta dari Sanggar Kegiatan Belajar
(SKB) serta 2 peserta dari Pondok Pesantren (Pontren). (@rif/Riz/http://skpd.pacitankab.go.id/home.php?idskpd=35)
No comments:
Post a Comment