Bupati Pacitan bersama jajaran pejabat Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Pacitan melakukan monitoring unas (foto: Humas Pemkab Pacitan) |
Kepala SMKN I Pacitan Sunaryono, menjelaskan jika keduanya sebenarnya sudah
dirawat sebelum ujian berlangsung. Namun, karena Dokter belum
mengizinkan pulang, terpaksa mereka menjalani ujian dari ruang
perawatan. " Mereka sendiri yang memaksa ikut ujian, katanya mereka tidak ingin susulan", ujar Sunaryo.
Alasan tersebutlah yang membuat pihak penyelenggara ujian mengabulkan permintaan
keduanya. Kepada kedua siswa tersebut, setiap hari dikirim soal ujian
dengan dua pengawas. Walaupun berada di tempat yang berbeda, Sunaryono
memastikan tidak ada perlakuan khusus buat mereka.
Dalam penyelenggaraan unas tingkat SLTA dan sederajat tahun ini di wilayah Kabupaten Pacitan, juga terdapat satu siswa yang terpaksa harus menjalani unas dengan
status berbeda. Siswa tersebut sedang tersangkut dengan permasalahan hukum. Walaipun begitu, menurut Kanit UPPA
Polres Pacitan, IPDA Nurgiyanto, siswa dimaksud diberi kesempatan
mengikuti ujian di sekolahnya, setelah mendapat penangguhan penahanan.
(@rif/Riz/http://skpd.pacitankab.go.id/home.php?idskpd=35)
No comments:
Post a Comment